Dua Perkara Yamaha Mio Karbu Ngeden! Solusinya?
Andri.Ozyel, Entah harus gimana lagi, biarpun motor udah diajak pol-polan, tapi motor larinya ogah-ogahan. Motor yang ngalamin gejala kayak gini, ibarat penyakitan udah seperti kena asma. Ada dua perkara yang bisa bikin Yamaha Mio versi karburator mengalami susah nafas seperti ini bradsis. Tenang, ME jembrengin solusinya juga kok.
Gejala ngeden pada skutik Yamaha Mio yang masih memakai sistem pembakaran karburator bisa diakibatkan karena dua perkara ini bradsis. “Satu, bisa pada bagian vakum karburator dan kedua adalah pada bagian kampas ganda CVT,” bilang Rudi Arisandi dari MJ-Speed.
Menurutnya, gejala ngeden yang kerap dialamin sebagian pembesut skutik pabrikan garpu tala ini karena jarang service atau males ngecek dua peranti itu, khususnya pada bagian vakumnya. “Gejala ngeden seperti itu, biasanya karena vakum bolong atau robek karena termakan usia. Kadang, skep vakum juga kotor dan vakum pun enggak bekerja dengan optimal,” kata Jilai, panggilan akrab Rudi.
Brader Jilai juga nambahin, buat perkara kedua, yaitu ampas ganda CVT, peranti ini hanya sekadar ngalamin keausan aja, bradsis. “Solusinya gampang, tinggal ganti aja meski biaya yang dikeluarkan cukup lumayan, yaitu Rp 300 ribuan untuk suku cadang aslinya,” ujar Jilai yang bisa ditemuin di Jl. Raya Curug, Diklat Pemda, Tangerang, Banten.
Sementara solusi buat vakum yang udah kebolong-bolongan, cukup ditambal aja pakai lem berbahan dasar dari karet dan dioleskan secara merata, bradsis. “Jadi, kalau lem sudah mengering, lem akan menyatu dan alot. Lem seperti menjadi karet. Lem seperti ini bermacam merek, contohnya seperti lem dari Dextone,” timpal Jilai.
“Beda lagi buat yang udah robek ya, itu harus diganti. Di bengkel-bengkel penyedia spare part, vakum orisinal Yamaha Mio bisa ditebus kisaran Rp 150 ribuan. Nah, buat skep vakum yang kotor, cukup dibersihkan, biar vakum naik turun seperti normal kembali,” tambah Jilai.
Sekarang jangan sampai deh brad n sist ngalamin hal seperti demikian. Udah kerasa kan gimana rasanya ngejar-ngejar waktu mepet. Belum macetnya, tuh. Jadi, enggak harus service berdasarkan hitungan jarak yang udah ditempuh. Cek seminggu atau dua minggu sekali, enggak ada salahnya.
Komentar